1. Trichoderma
Trichoderma adalah agens hayati dari golongan jamur
yang bersifat antagonis, yaitu mampu menekan pertumbuhan jamur-jamur
pathogen/penyebab penyakit tanaman.
Disamping itu juga mampu mempercepat proses pelapukan bahan organik
(pengomposan). Mekanisme antagonis
adalah akibat persaingan makanan dan tempat tumbuh, pengrusakan dinding sel
pathogen dan antibiosis. Trichoderma
mampu berkembang lebih cepat sehingga menguasai media tumbuh, akibatnya
cendawan lain tidak dapat tumbuh, akibatnya cendawan lain tidak dapat tumbuh
dan berkembang berkembang biak. Hifa
Trichoderma dapat menembus dinding sel dengan bantuan enzim kitinase sehingga
mengganggu dan membunuh cendawan pathogen (hiperparasit). Selain itu tricoderma mengeluarkan antibiotic
“trichoderin” yang dapat membunuh cendawan pathogen. Trichoserma termasuk mikroorganisme saprofit
tanah yang dapat menguraikan bahan organic seperti karbohidrat, terutama
selulosa.
Pengaplikasian Trichoderma pada tanaman :
-
100 Gram biakan
kemudian dilarutkan kedalam 1 liter air, lalu diremas-remas sampai agens hayati
terpisah dari media, kemudian disaring, Tetapi yang berupa tepung dapat
langsung dicampur dengan air.
-
Tambahkan sedikit
detergen dan 2 sendok teh gula pasir pada larutan, kemudian diaduk sampai
homogen.
-
Tambahkan air sehingga menjadi 10 liter
larutan semprot.
-
Penyemprotan diarahkan pada organisme sasaran.
ALAT DAN BAHAN
Alat : Rantang, kompor, baskom,
saringan, sendok makan, klep matches, lampu spiritus
Bahan : bibit Trichoderma, beras, dedak, padi, sekam padi, asam cuka, air
bersih dan kotak
plastik.
Buatlah media untuk perbanyakan Trichoderma sp
a.
Media nasi
Masaklah nasi
hingga 1/3 matang dan kemudia dinginkan dalam baskom denganketebalan 5 cm.
b.
Media dedak
Campurlah dedak
padi dan sekam dengan perbandingan 1:1 di dalam baskom lalu siram dengan air
panas sampai membentuk bubur dan biarkan selama 24 jam. Remas/peras bubur diatas agar airnya keluar,
lalu dikukus ± 30 menit setelah air
mendidih, lalu angkat dan pindahkan dalam baskom dengan ketebalan 5 cm
Membuat
larutan bibit Trichoderma
Larutkan bibit
Trichoderma sebanyak 35 gram (2,5) sendok makan) kedalam air bersih ± 200 ml (
1 gelas) dan disaring
Tambahkan larutan cuka sebanyak 1 ml (20 tetes) untuk setiap
200 ml larutan tersebut
Membuat
biakan Trichoderma
Siramkan larutan
inokulasi tersebut ke media yang telah dipersiapkan (nasi atau dedak dan sekam
padi) sampai merata dan ditutup dengan kertas koran. Untuk 200 ml larutan Trichoderma dapat
digunakan untuk membuat 25 kg Trichoderma.
Lakukan
pengadukan setelah 2 hari, setelah miselium tumbuh siap digunakan
2. Metharizhium
Metarrhizium
anisopliae merupakan pestisida hayati, dengan keunggulan :
-
Tidak meninggalkan residu
beracun pada hasil pertanian, dalam tanah maupun pada aliran air alami
-
Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman
-
Mudah diproduksi dengan teknik sederhana
Penggunaan Metarrhizium :
-
100 Gram biakan
kemudian dilarutkan kedalam 1 liter air, lalu diremas-remas sampai agens hayati
terpisah dari media, kemudian disaring, Tetapi yang berupa tepung dapat
langsung dicampur dengan air.
-
Tambahkan sedikit
detergen dan 2 sendok teh gula pasir pada larutan, kemudian diaduk sampai
homogen.
-
Tambahkan air
sehingga menjadi 10 liter larutan semprot.
-
Penyemprotan
diarahkan pada organisme sasaran
1.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
- Kompor/Autoclave -
Dandang - Jarum ose
-
Timbangan - Panci - Lemari pendingin
-
Erlemeyer - Pengaduk -
Lampu bunsen
- Baki
plastik - Tabung reaksi -
Sendok
-
Incase -
Dandang - Rak kayu
Bahan :
- Jagung pecah dan beras
masing-masing = 1 Kg.
- Palstik tahan panas ukuran 12 x 20 x 0,05 cm
- Air bersih
- Stater jamur
Metarrhizium anisopliae.
-
Spritus dan alkohol.
Membuat media padat
-
Cuci beras /jagung pecah, kemudian tiriskan
|
-
Panaskan air dalam panci sampai mendidih
|
-
Masukkan beras ± selama 3 - 4 mnt, dan jagung 7 – 10 mnt.
|
-
Tiriskan beras sampai dingin, sedangkan untuk jagung tambahkan
air panas secukupnya.
-
Masukkan kedalam kantong plastik sebanyak 100 gram/kantong.
|
Melakukan sterilisasi media
-
Sterilisasi dengan dandang, bahan ditanak selama 2-3 jam, setiap
satu jam dibalik posisinya, sterilasi dengan Autoclave cukup 15 menit .
-
Media dinginkan dan disimpan pada tempat yang bersih dan teduh.
Menginokulasi media
|
-
Setelah dingin media siap
diinokulasi dengan agens hayati dengan menggunakan jarum ose dilakukan
didalam incase
- Inkubasi dalam ruang
bersih.
- Media padat yang telah ditutupi miselia yang berumur
7-14 hari dapat digunakan untuk aplikasi
3. Rizobakteri (PGPR)
- Plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) merupakan kelompok rizobakteri yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui mekanisme produksi antibiotik, siderofor, maupun plant growth hormones
- Peran BP3T/PGPR
a. Menekan perkembangan penyakit (Bioprotectan)
-
Induksi ketahanan secara sistemik (hama dan
patogen)
-
Produksi siderofor dan anibiotik (patogen
perakaran)
-
Kompetisi nutrisi (patogen perakaran)
b. Memproduksi fitohormon
(Biostimulant) : IAA, Sitokinin, Giberelin, penghambat produksi etilen
c. Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman (biofertilizer)
- Penggunaan BP3T
a. Perendaman benih
-
Campurkan 3-4 sendok makan bahan biakan dengan
1 gelas air masak, aduk hingga merata.
-
Cuci benih cabai yang akan direndam hingga
bersih
- Rendam benih selama semalam (
10-12 jam)
- Angkat benih dan angin-angin di tempat
teduh
- Benih siap
- Penyiraman persemaian ( 1 minggu seblum ditanam)
-
Campurkan 1 gelas bahan biakan dengan 20 liter
air, aduk hingga rata
-
Siramkan dengan gembor ke persemaian
- Penyiraman pertanaman ( 1 bulan setelah tanam)
-
Campurkan 1 gelas bahan biakan dengan 20 liter
air, aduk hingga merata
-
Siramkan dengan gembor ke sekitar perakaran
sampai batas lingkar tajuk
1. ALAT DAN BAHAN
Alat : Rak, Sprinkler (alat pengkabut), Sapu,
Termometer, Higrometer
Bahan : Akar bambu 300 gram, air 1 masak yang sudah
dingin 500 ml, air bersih 20 liter, terasi tanpa bahan pengawet 100 gram, katul
0,5 kg atau leri 1 liter, gula pasir 200 gram, kapur mati/injet 1 sendok the
2. LANGKAH KEGIATAN
1.
Penyiapan Bakteri
a. Cari rumput liar atau rumput gajah
atau akar bambu
b. Cabut dan rontokkan tanah di akar, tetapi jangan bersih betul
c. Potong akarnya dan rendam dalam air masak yang yang sudah didinginkan
selama 2-4 hari
d. Air rendaman dapat digunakan sebagai bahan sumber bakteri
2.
Pembuatan Media Tumbuh Bakteri
a.
Panaskan air 20 liter hingga mendidih
b.
Masukkan terasi, katul, gula dan kapur injet,
aduklah sampai rata
c.
Setelah masak, didinginkan sampai suhu
larutan sama dengan suhu kamar
d.
Saring untuk mendapatkan larutan yang siap
digunakan sebagai media tumbuh
3.
Pembuatan BP3T (Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan
Tanaman)
a. Masukkan bahan sumber bakteri ke
dalam larutan media tumbuh bakteri : masukkan 2-5 gelas air rendaman per 20
liter media
b. Aduk hingga merata
c. Lakukan pengadukan setiap hari, atau gunakan aerator
d. Tunggu antara 5-7 hari, BP3T siap digunakan dengan tanda munculnya bau
masam/busuk dan cairan keruh
Tidak ada komentar :
Posting Komentar