Suswono (FOTO BPPK /susyanto) , Maret 2013 |
Kunjungan Mentan ke Packing House Salak
Mentan minta lembaga sertifikasi tak persulit petani
“Saya meminta kepada
lembaga sertifikasi untuk tidak mempersulit, juga tidak menerapkan tarif yang
mahal untuk petani (memperoleh sertifikat),"
Srumbung(BPPK)) - Menteri
Pertanian (Mentan) RI, Suswono meminta lembaga sertifikasi untuk tidak
mempersulit petani buah maupun sayur-sayuran dalam memperoleh sertifikasi
terhadap produk mereka sehingga memudahkan untuk melakukan ekspor.
"Saya meminta kepada lembaga sertifikasi untuk tidak mempersulit, juga
tidak menerapkan tarif yang mahal untuk petani (memperoleh sertifikat),"
kata Mentan ketika berdialog dengan petani salak Nglumut di Desa Sudimoro,
Kecamatan Srumbung Kabupaten Magaleng Jawa Tengah, Rabu.
Selain meminta kepada lembaga sertifikasi, Suswono menyatakan, Kementan juga
tidak akan memberikan kesulitan bagi petani buah, sayur maupun produk
hortikultura lainnya untuk mendapatkan sertifikasi.
Menurut dia, pihaknya berusaha membina petani agar mampu memenuhi standar
ekspor, karena beberapa negara sudah mulai menerima buah salak dari Indonesia.
"Kami akan permudah dalam mengeluarkan sertifikasi. Termasuk akan memenuhi
standarnya bagaimana agar negara pengimpor tidak rugi," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Mentan sempat melakukan dialog bersama beberapa
petani dan melihat proses pengemasan varietas salak Nglumut di CV Agro Nusa
Srumbung.
Sebelumnya itu Sunaryo, ketua Kelompok Tani Sekar Arum, Desa Sudimoro,
Srumbung, mengatakan pihaknya telah melakukan ekspor salak Lumut ke Cina
sebanyak 5 ton sejak November-Desember tahun 2012.
Mentan menyatakan, pihaknya akan membantu petani salak di Kecamatan Srumbung,
Kabupaten Magelang, dalam bentuk teknologi pertanian yang memadai mengingat
wilayah ini memiliki potensi salak yang melimpah dan berkualitas.
Dia menyebutkan, pembinaan petani salak meliputi pembinaan pasca-panen dan
pengemasan karena beberapa negara menerapkan standar yang berbeda.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar